Ikhlas Bakti, Bina Bangsa, Pramuka Paser Terus Maju
OLO MANIN ASO BUEN SIOLONDO-HARI BESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI

Rabu, 09 November 2011

PENJELAJAHAN PRAMUKA BERDASARKAN TINGKATAN

PENJELAJAHAN PRAMUKA SIAGA
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia. Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan terbesarnya disebut Perindukan. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Ketua Barung yang dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.
Kegiatan Siaga
1. Penjelajahan merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan dan membina:
a. Sikap perilaku dan moral Pancasila
b. Ketrampilan manajerial
c. Ketrampilan kepramukaan
d. Ketrampilan Iptek
2. Penjelajahan disesuaikan dengan kemampuan dan suasana menyenangkan penuh kegembiraan.
3. dilakukan sebagai salah satu acara pesta siaga.
4. macam – macam kegiatan dalam penjelajahan pramuka Siaga :
a. Halang rintang diantaranya :
1. Meniti jembatan terbuat dari dua batang bambu
(1) Alat yang digunakan:
(a) Dua buah bambu, panjang 3 atau 4 meter
(b) Tali ijuk atau tali konas
(c) Kayu untuk tumpuan bambu
(2) Dua buah bambu membentang, diikat agar tidak saling lepas, dua buah bambu tersebut diberi tumpuan setiap ujungnya. Anak anak dapat meniti bambu dari salah satu ujung menuju ke ujung yang lain. Ketinggian tumpuan bambu sekitar 30 cm, atau disesuaikan dengan keamanan anak anak.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani
(b) Anak berlatih percaya diri
2. Meniti dengan membawa beban
(1) Alat yang digunakan
(a) Dua buah bambu, panjang 3 atau 4 meter
(b) Tali ijuk atau tali konas
(c) Kayu untuk tumpuan bambu
(2) Dua buah bambu membentang, diikat agar tidak saling lepas, dua buah bambu tersebut diberi tumpuan setiap ujungnya. Anak anak dapat meniti bambu dari salah satu ujung menuju ke ujung yang lain. Ketinggian tumpuan bambu sekitar 30 cm, atau disesuaikan dengan keamanan anak anak. Ketika anak meniti, mulai membawa beban, misal membawa ember berisi air; semakin anak trampil, beban semakin banyak dan semakin berat.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani
(b) Anak berlatih percaya diri
(c) Anak mengembangkan diri karena kesuksesan
3. Menerobos, masuk lobang ban mobil
(1) Alat yang digunakan
(a) Dua atau tiga ban luar (ban mobil bus/truk)
(2) Ban di jajar berbaris berdiri, lalu anak menerobos lubang ban bus tersebut. Usahakan anak menerobos, ban bus tidak roboh.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani
(b) Anak berlatih menyesuaikan diri dengan lingkungan
(c) Anak berlatih berhati hati
4. Merayap
(1) Alat yang digunakan
(a) 6 buah Pasak bambu, tinggi 50 cm
(b) Tali rafia, 8 meter
(2) Dibuat terowongan dari pasak bambu dan rafia, lebar 1 meter, panjang 2 meter. Diujung pasak bambu diberi tali rafia, sehingga membentuk terowongan segi empat. Anak masuk dari ujung satu keluar di ujung yang lain. Anak dapat merayap, diusahakan jangan menyentuh tali rafia.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani
(b) Anak berlatih berjuang keras untuk mencapai sesuatu
(c) Anak berlatih bangga jika sukses
5. Melompati parit
(1) Alat yang digunakan
(a) Parit dapat asli atau dapat buatan
(b) Lebar parit antara 30 sampai 50 cm
(c) parit dapat kering, diusahakan ada air mengalir
(2) anak melompat dari seberang parit, menuju seberang parit. Anak diberi petunjuk, atau diberi contoh melompat. Anak agar berusaha tidak jatuh dalam parit. Jika anak sudah semakin trampil, pembina dapat menambah beban pada anak, misal sambil membawa tas, membawa ember.
(3) manfaat
(a) anak berlatih berani
(b) anak berlatih menunjukkan kemampuan diri
(c) anak berlatih beradaptasi dengan lingkungan
b. Ketrampilan memahami tanda jejak
c. Ketrampilan kepramukaan
PENJELAJAHAN PRAMUKA PENGGALANG
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 10-15 tahun. Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU) yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri, terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau Pratami (untuk putri). Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
Kegiatan penggalang
1. Penjelajahan/lintas alam merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan dan membina:
a. Sikap perilaku dan moral Pancasila
1. penghayatan, pelaksanaan dan pengamalan Pancasila dengan penuh kesadaran.
2. Pengabdian masyarakat
b. Ketrampilan manajerial
1. memecahkan masalah melalui kelompok
2. mengembangkan kepemimpinan praktis
3. mengembangkan teknik komunikasi secara praktis.
4. Membentuk kelompok kerja yang kuat.
5. Saling menghormati antar anggota dalam kelompok.
c. Ketrampilan kepramukaan
1. ketrampilan menggunakan simpul dan tali.
2. Ketrampilan mengenal arah.
3. Mengenal dedaunan yang dapat dimakan.
4. Ketrampilan membaca sandi.
5. Ketrampilan mengatasi halangan dan rintangan
d. Ketrampilan Iptek
2. Macam – macam kegiatan dalam penjelajahan/lintas alam pramuka Penggalang :
a. Halang rintang diantaranya :
1. melompat dengan tali
(1) alat yang digunakan
(a) parit asli atau parit buatan
(b) 5 buah bambu, panjang 2,5 lebar parit
(c) tali dengan panjang 2 kali lebar parit
(2) tali diikat ditengah bambu, kemudian ujung bambu tersebut disangga dengan dua buah bambu.kaki kaki bambu yang menyangga berada saling berseberangan dengan parit. Bambu dengan ada tali, sejajar dengan arus air parit.anak melompat parit dengan mengayunkan diri, dari seberang parit, menuju seberang parit.agar tali tidak tergantung ditengah parit, maka tali tersebut harus panjang, dan ada petugas yang memegang, melempar tali, agar diterima teman yang berada diseberang parit.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih simpul dan tali
(b) Anak berlatih sebagai pioner dalam kegiatan, mempersiapkan untuk orang lain
(c) Anak berlatih berani menerima tantangan
(d) Anak berlatih mengatasi tantangan yang ada
2. merayap dibawah daun, dahan berduri
(1) alat yang digunakan
(a) pasak bambu sejumlah 25 buah, tinggi 30 – 50 cm
(b) tali rafia ,secukupnya
(c) ranting, atau daun yang berduri secukupnya
(2) pasak bambu ditancapkan dalam tanah, kemudian ujungnya diberi rafia. Ikatan dibuat kuat, agar dapat menahan ranting, atau daun daun yang diletakkan diiatas rafia. Usahakan daun atau ranting, hampir menyentuh badan, jika ada orang merayap dibawahnya. Panjang terowongan sekitar 2,5 – 3 meter. Anak penggalang mulai merayap dari ujung terowongan yang satu, keluar di ujung terowongan yang lain. Usahakan anak tidak menyentuh daun daun yang berada diatasnya. Semakin anak trampil, dapat diberi beban, misal sambil membawa bendera, tas, atau peralatan kemah yang lain.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani
(b) Anak berlatih lebih trampil
(c) Anak berlatih semakin siap menghadapi medan yang lebih sulit dan menantang
3. meniti jembatan bergoyang
(1) alat yang digunakan
(a) satu buah batang kayu yang lurus, diameter sekitar 10 cm, panjang 4 atau 5 meter
(b) paku besar, besi, palu
(c) kolam air
(2) batang kayu digantung dengan paku besar, atau dengan besi, sehingga batang tersebut tergantung, bergoyang. Batang tersebut dapat dibuat tumpuan setinggi 50 cm sampai 100 cm, atau dibentangkan dalam kolam air. Anak meniti batang kayu dari ujung satu ke ujung yang lain. Jika bergoyang dan jatuh dalam air, maka anak harus mengulang. Semakin anak trampil, maka anak dapat mencoba dengan membawa beban, misal bendera, tas, dll.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani
(b) Anak berlatih menghadapi tantangan yang lebih sulit
(c) Anak semakin percaya diri untuk dapat membantu orang lain
(d) Anak semakin percaya diri dan sukses karena dapat melampaui rintangan
4. Melompati pagar tembok
(1) alat yang digunakan
(a) tembok dengan tinggi 2 atau 2,5 meter/lebih tinggi dari pada tinggi badan peserta
(b) atau papan kayu yang dibuat pagar tembok dengan tinggi 2 atau 2,5 meter
(c) jika dengan papan kayu diperlukan beberapa papan, paku, palu
(2) anak melompat atau melintasi pagar tembok, pagar papan, menuju ruang sebelah tembok, menuju sebelah papan. Anak dapat saling menolong satu dengan yang lain, sehingga semua anggota dapat menyeberang pagar tembok, atau pagar papan. Semakin anak trampil, anak dapat membawa beban, atau memindahkan barang-barang ke pagar tembok sebelah.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani, percaya diri
(b) Anak berlatih bekerjasama, tolong menolong
(c) Anak berlatih mengatasi masalah dengan situasi yang ada
5. Menerobos lobang parit
(1) Alat yang digunakan
(a) Lubang parit atau terowongan jembatan
(2) Anak dapat merayap, atau berdiri sesuai kondisi terowongan parit tersebut. Anak dapat berlatih membawa beban, bendera dll. Anak dilatih ada barang yang tidak boleh kotor, kena air, misal bendera.
(3) Manfaat
(a) Anak berlatih berani, percaya diri
(b) Anak berlatih bekerjasama dan saling menolong
(c) Anak berlatih mengatasi masalah dengan situasi yang ada dan bermacam macam situasi
b. Ketrampilan P 3 K
c. Ketrampilan menggunakan kompas, membuat peta pita, dan peta medan
d. ketrampilan menaksir : tinggi pohon, lebar sungai, berat barang.
e. Ketrampilan memahami sandi-sandi.
f. Ketrampilan memahami tanda jejak.
g. Membuat panorama sket.
PENJELAJAHAN PRAMUKA PENEGAK
Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 5 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsa). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Pangudi Luhur Giriwoyo adalah ”Sugiyopranoto” atau dapat dibedakan menjadi "Pandawa" (Ambalan Putra) dan "Srikandi" (Ambalan Putri).
Kegiatan Penegak
1. Kegiatan Gladi Tangguh, halang rintang dan pengembaraan bertujuan agar para Pramuka bersikap tangguh, sabar, ulet dan tabah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, dan memiliki jasmani yang segar, sehat kuat tangkas dan trampil sehingga mampu hidup bersahaja dan berswadaya.
2. Penyelenggaraannya dapat dilaksanakan oleh ambalan/Gudep, Kwarran atau Kwarcab. Dan dalam rangka menyelesaikan SKU
3. Peserta kegiatan harus membekali diri dengan:
a. ketrampilan/kemampuan menggunakan simpul dan ikatan
b. dapat memanjat, melompat dan lari
c. ketrampilan P 3 K
d. ketrampilan membuat peta pita, peta medan dan menggunakan kompas
e. dapat memasak
4. Jenis Kegiatan :
a. Gladi Tangguh
1. Lebih diutamakan latihan kecerdasan, kesulitan, kesabaran dan ketabahan atas latihan jasmani yang dihadapi, dengan mengambil sikap/keputusan, ketabahan dalam mengambil bahaya, bertanggung jawab atas segala tindakan, berdisiplin dan jujur.
b. Halang Rintang
1. Melatih ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan menunjukan keberanian melintasi rintangan asli atau buatan.
(1) melompat parit dengan tali
(a) alat yang digunakan
(i) parit asli atau sungai
(ii) 5 buah bambu, panjang 2,5 lebar parit, sesuai situasi lebar sungai
(iii) tali dengan panjang 2 kali lebar parit
(iv) atau pohon yang dekat dengan tepi sungai
(b) tali diikat ditengah bambu, kemudian ujung bambu tersebut disangga dengan dua buah bambu.kaki kaki bambu yang menyangga berada saling berseberangan dengan parit. Bambu dengan ada tali, sejajar dengan arus air parit.anak melompat parit dengan mengayunkan diri, dari seberang parit, menuju seberang parit.agar tali tidak tergantung ditengah parit, maka tali tersebut harus panjang, dan ada petugas yang memegang, melempar tali, agar diterima teman yang berada diseberang parit. Jika ada pohon dekat sungai, maka gunakan pohon tersebut sebagai tambatan tali.atau dengan dibantu dengan bambu yang melintang diatas sungai.
(c) Manfaat
(i) Anak berlatih simpul dan tali
(ii) Anak berlatih sebagai pioner dalam kegiatan, mempersiapkan untuk orang lain
(iii) Anak berlatih berani menerima tantangan
(iv) Anak berlatih mengatasi tantangan yang ada
(2) merayap dibawah dahan, ranting tumbuhan berduri
(a) alat yang digunakan
(i) pasak bambu sejumlah 25 buah, tinggi 30 – 50 cm
(ii) tali rafia ,secukupnya
(iii) ranting, atau daun yang berduri secukupnya
(iv) atau alam asli yang berduri, misal daerah kaktus dibuat terowongan
(b) pasak bambu ditancapkan dalam tanah, kemudian ujungnya diberi rafia. Ikatan dibuat kuat, agar dapat menahan ranting, atau daun daun yang diletakkan diiatas rafia. Usahakan daun atau ranting, hampir menyentuh badan, jika ada orang merayap dibawahnya. Panjang terowongan sekitar 2,5 – 3 meter. Anak mulai merayap dari ujung terowongan yang satu, keluar di ujung terowongan yang lain. Usahakan punggung anak tidak menyentuh daun daun yang berada diatasnya. Semakin anak trampil, dapat diberi beban, misal sambil membawa bendera, tas, atau peralatan kemah yang lain.
(c) Manfaat
(i) Anak berlatih berani
(ii) Anak berlatih lebih trampil
(iii) Anak berlatih semakin siap menghadapi medan yang lebih sulit dan menantang
(iv) Anak semakin berhati hati terhadap setiap tantangan disekitarnya
(3) merambat tali diantara pepohonan
(a) alat yang digunakan
(i) tali kapal secukupnya
(ii) 2 buah pohon yang berdekatan, berjarak 5 atau 6 meter
(iii) Kaos tangan, kaos dan celana panjang yang kuat, sepatu cat
(b) Ujung tali diikat disebuah pohon, dengan tinggi sekitar 2 atau 3 meter, dan ujung lain juga diikat pada pohon lain yang berdekatan, berjarak sekitar 5 atau 6 meter. Simpul pangkal yang benar untuk menambatkan tali tersebut pada pohon.anak dapat memanjat pohon, atau dengan kursi, atau dengan tangga agar mencapai ujung tali di atas pohon. anak anak dapat diberi contoh oleh pembina, awal menempatkan diri pada ujung tali, lalu merambat ke ujung tali seberang. Pembina dapat membantu, dan menjaga anak, agar anak tidak jatuh, atau takut melakukan kegiatan. Jika anak sudah trampil, dapat diberi beban dengan membawa tas, bendera dll.
(c) Manfaat
(i) Anak belajar dan praktek simpul dan tali
(ii) Anak belajar berani dalam ketinggian
(iii) Anak belajar menghadapi medan yang lebih sulit
(iv) Anak dapat belajar saling menolong, membantu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar