Ikhlas Bakti, Bina Bangsa, Pramuka Paser Terus Maju
OLO MANIN ASO BUEN SIOLONDO-HARI BESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI

Kamis, 26 Oktober 2023

2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

PEMBELAJARAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID

OLEH: SAPARUDDIN

CGP ANGKATAN 9 KABUPATEN PASER PROPINSI KALTIM

 


Koneksi Antar Materi Modul 2.1 memuat kesimpulan tentang pembelajaran berdiferensiasi ,bagaimana penerapannya di kelas serta kaitannya dengan modul lainnya.Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid yang menjadikan siswa beragam dapat belajar dengan baik dan aman dalam satu kelas dengan berbagai kebutuhan dan pemenuhan kebutuhannya.


Pertanyaan Pemantik untuk sesi pembelajaran ini adalah:

  1. Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari?

Sejujurnya saya katakan : Ya.

  1. Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi dengan menimbulkan ide baru untuk merubah pembelajaran model lama yang bersifat menyamaratakan pengetahuan dan kebutuhan belajar anak menjadi suatu pembelajaran yang bertujuan memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan tingkat kesiapan,minat dan profil belajar murid di kelas.

  1. Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

Saya akan berupaya serta tetap optimis belajar dan berkontribusi demi perubahan kearah yang lebih baik,perubahan yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terkecil semisalnya lingkungan sekolah maupun kelas.

 

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah pembelajaran didalamnya terdapat serangkaian kegiatan guru yang disusun secara sistematis untuk pemenuhan kebutuhan belajar individu murid..Guru bertugas mengakomodir kebutuhan muridnya yang beragam dengan berbagai pendekatan sehingga murid dapat menemukan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Thomlinson (1999:14).

Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid dan keputusan di buat berkaitan dengan tujuan pembelajaran,bagaimana guru menanggapi/merespon kebutuhan murid,bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar dan bekerja keras.mencapai tujuan belajar,manajemen kelas yang efektif,serta penilaian berkelanjutan.

 

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

1.       Tujuan Pembelajaran

Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran agar dapat menetukan bagaiamana ia dapat membantu murid-murid untuk mencapaianya.

2.       Mengetahui dan merespon kebutuhan belajar murid

Guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid di kelas dengan menggunakan 3 aspek untuk dapat menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi. Adapun 3 aspek tersebut adalah :

  1. Kesiapan belajar murid (Readiness)

Tahap ini adalah dimana murid memiliki kapasitas untuk mempelajari materi,konsep atau keterampilan baru yang membawa murid keluar dari zona aman mereka.Guru memfasilitasi murid dengan dukungan selama dalam pemberian tantangan dalam belajar agar mereka tetap dapat menguasai materi dan keterampilan barunya. Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar.Ada 6 contoh perspektif yang dapat digunakan untuk menentukan kesiapan belajar murid. yang terdapat dalam equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlison (2001:47).

§  Bersifat mendasar-bersifat transformatif

§  Kongkret-Abstrak

§  Sederhana-Kompleks

§  Terstruktur-Terbuka (Open Ended)

§  Tergantung(Dependent)-Mandiri(Independent)

§  Lambat-Cepat.

Adapun tujuan memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkatan kesiapan belajar ini adalah untuk memastikan bahwa semua siswa di berikan pengalaman belajar yang menentang secara tepat (Santangelo & Tomlinson (2009) dalam Josephetal (2013:29).

  1. Minat belajar

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.Tomlinson (2001:53).Minat dapat dilihat dalam 2 perspektif :

§  Minat situasional merupakan keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian,upaya,dan pengaruh yang dialami pada saat tertentu.

§  Minat individu merupakan sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu.

Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid diantaranya :

ü  menciptakan suasana belajar yang menarik

ü  menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid

ü  mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang di pelajari

ü  menciptakan kesempatan-kesempatan belajar dimana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based-learning)

3.       Profil belajar murid

Bertujuan memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan pada murid untuk belajar secara alami dan efisien.Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor diantaranya :

§  preferensi terhadap lingkungan belajar,misalnya terkait dengan suhu ruangan,tingkat kebisingan,jumlah cahaya,apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur,dsb.

§  pengaruh budaya

§  preferensi gaya belajar dimana murid memilih,memperoleh,memproses,dan mengingat informasi baru.secara umum gaya belajar ada 3, yaitu:

1.       Visual (gambar,flayer,diagram ,peta konsep,dll).

2.       Auditori (penjelasan,audio,pendapat,diskusi)

3.       Kinestetik ( melalui gerakan-gerakan).

4.       preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences).visual-spasial, musical, bodily-kinestetik, interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logic-matematika.

 

Guru dapat mengidentifikasi kebutuhan murid dengan berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid:

§  mengamati perilaku murid-murid mereka;

§  mengidentifikasi pengetahuan awal yang dimiliki oleh murid terkait dengan topik yang akan dipelajari;

§  melakukan penilaian untuk menentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka saat ini, dan kemudian mencatat kebutuhan yang diungkapkan oleh informasi yang diperoleh dari proses penilaian tersebut;

§  mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;

§  mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas atau aktivitas;

§  bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan murid;

§  membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya untuk melihat komentar dari guru-guru sebelumnya atau melihat pencapaian murid sebelumnya;

§  berbicara dengan guru murid sebelumnya;

§  membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini;

§  menggunakan berbagai penilaian penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang sesuai;

§  melakukan survey untuk mengetahui kebutuhan belajar murid;

§  mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri untuk mengetahui efektivitas pembelajaran mereka; dll.

 

3.       Lingkungan yang" mengundang" untuk belajar

 

  • Suasana ruangan yang berbeda dapat memberikan perhatian penuh kepada semua murid.Peran guru disini adalah membuat murid nyaman dan leluasa mengungkapkan ide mereka.
  • Beri perhatian yang sama ke semua murid agar semua murid yang memiliki karakter berbeda merasa dipahami dengan sama rata.
  • Perbanyak interaksi
  • Pahami latar belakang murid
  • Support pada murid
  • Menggunakan teknologi
  • Gunakan media pembelajaran dan praktek.

 

  1. Manajemen kelas efektif

Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik sebelum mengajar ,guru juga harus menguasai materi yang akan disampaikan kepada murid, selain itu guru menampilkan performa mengajar terbaik agar penyampaian materi dapat dimengerti oleh siswa.Menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi siswa dengan cara pemilihan metode yang cocok dan sesuai berdasarkan hasil evaluasi dan observasi sebelumnya.Guru dapat mengontrol disiplin siswa agar dapat mengelola kelas dengan baik, melalui kesepakatan kelas menjadikan siswa lebih disiplin ketika akan mengajar di kelas.

 

  1. Penilaian berkelanjutan

Dalam praktek pembelajaran berdiferensiasi ,proses penilaian memegang peranannyang sangat penting. Tomlinson & Moon (2013:18) mengatakan bahwa penilaian adalah proses mengumpulkan,mensistensi,dan menafsirkan informasi di kelas untuk tujuan membantu penggambilan keputusan guru.

Penilaian dapat dipandang dalam 3 perspektif :

1.       Assessment for learning (penilaian yang di lakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar.Berfungsi sebagai penilaian formatif.

2.       Assessment of learning (penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.Berfungsi sebagai penilaian sumatif.

3.       Assessment as learning (penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut.Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.

 

                 Asesmen formatif memungkinkan guru untuk mengenal murid mereka dengan baik,oleh karena itu guru dapat membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran.

 

 

Keterkaitan Antara Materi Dalam Modul 2.1 Dengan Modul Lainnya

  • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan filosofi pendidikan KI Hajar Dewantara

            Dalam materi filosofi KHD menegaskan bahwa pendidikan harus berpihak pada murid. KHD melarang adanya paksaan kepada murid karena akan mematikan jiwa merdeka serta kreatifitasnya.KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu : menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.Oleh sebab itu,pendidikan itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak,agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi, dimana pembelajaran berorientasi kepada kebutuhan murid .

  • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan Nilai-Nilai Dan Peran Guru Penggerak

Nilai dan peran guru yang diharapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah Nilai reflektif yang dapat menumbuhkan dan senantiasa memaknai pengalaman belajar yang diberikan baik bagi murid maupun orang disekelilingnya yang memiliki variasi pengalaman belajar yang berbeda-beda secara positif,apresiatif,dan produktif. Guru memiliki nilai reflektif terhadap proses pembelajaran yang sudah dilaluinya bersama murid; harus inovatif membuat media pembelajarn yang sesuai dengan kebutuhan murid; dan harus mampu berkolaborasi dengan murid, sesama guru, dan orang tua murid untuk mendapatkan informasi tentang karakter belajar murid.

  • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan visi guru penggerak

Guru Penggerak memiliki Visi untuk melakukan perubahan positif pada pembelajaran yang berpihak pada murid. melalui strategi pendekatan Inquiry Apresiatif, guru akan menemukan kekuatan yang dimilikinya untuk mewujudkan VISI tentang murid impiannya sehingga dengan pembelajaran berdiferensiasi murid dapat terpenuhi kebutuhan belajarnya.

  • Pembelajaran berdiferensiasi kaitannya dengan budaya positif

Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah bagaimana menciptakan suatu lingkungan positif yang terdiri dari   warga sekolah yang saling mendukung,saling belajar,saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi karakter-karakter baik warga sekolah,dan pada akhirnya karakter-karakter dari kebiasan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah budaya positif.Lingkungan yang positif terwujud karena adanya budaya positif yang lahir dari disiplin internal dalam komunitas belajar.



SALAM GURU PENGGERAK
"TERGERAK, BERGERAK MENGGERAKAN"