SAPARUDDIN
Calon Guru Penggerak
Angkatan 9 Kabupaten Paser Kalimantan Timur
Assalamualaikum wr wb..
Salam hangat dan bahagia Bapak dan Ibu Guru Hebat. Perkenalkan nama saya SAPARUDDIN Calon Guru
Penggerak (CGP) Angkatan 9 Kabupaten Paser asal SD Negeri 004 Tanjung Harapan. Saya akan menuliskan refleksi mengenai kegiatan yang
telah saya lakukan pada program guru penggerak di modul 2.1 Pembelajaran
Berdiferensiasi.
Setelah selama dua minggu mempelajari modul 2.1. Pembelajaran
Berdiferensiasi, calon guru penggerak mengikuti pembelajaran melalui sinkronus
dan asinkronus dengan alur pembelajaran MERDEKA.
M = Mulai dari diri
E = elaborasi Konsep
R = Ruang Kolaborasi
D = Demonstrasi
Kontekstual
E = Elaborasi Pemahaman
K = koneksi Antar
Materi
A = Aksi Nyata
Dalam jurnal dwi mingguan ini, saya akan menuliskan refleksi mengenai
kegiatan dan pengalaman saya setelah mempelajari modul 2.1. Saya menuliskan
refleksi ini menggunakan model refleksi 4F yang di prakarsai oleh Dr. Roger
Greenway.
1.
Fact (Peristiwa)
saya memulai kegiatan Pre test untuk modul 2 pada tanggal
20 Oktober 2023, kemudian
pada bagian mulai dari diri dengan membuat refleksi diri mengenai bagaimana
seorang guru dapat mengelola kelas dan memenuhi kebutuhan belajar murid. Kami
diminta membayangkan kondisi kelas dan juga menjelaskan tantangan yang dihadapi
dalam proses pembelajaran dikelas serta tindakan yang dilakukan untuk mengatasi
tantangan tersebut.
Pada Eksplorasi konsep forum diskusi, saya harus
menganalisa video yang tersedia di LMS dan menjawab setiap pertanyaan mengenai
video tersebut. Kemudian pada tahap unggah tugas di eksplorasi konsep modul
2.1, saya harus membuat sebuah diagram frayer dengan tujuan untuk mengukur
pemahaman saya mengenai pembelajaran berdiferensiasi.
Pada Ruang Kolaborasi tanggal 25 Okotober 2023 bersama fasilitator Bapak Machmud, S.Pd.,M.M, kami melaksanakan diskusi, melaksanakan kesepakatan kelas, menerima
penjelasan tentang modul 2.1, melakukan tanya jawab dan membuat kelompok untuk
melakukan presentasi di hari berikutnya. Pembagian kelompok dimaksudkan untuk
mendiskusikan, menganalisa dan memaparkan mengenai skenario pembelajaran yang
ada di LMS, kelompok saya mendapat tugas untuk menganalisis skenario
pembelajaran di SD apakah kebutuhan belajar murid sudah terpenuhi atau belum.
Tanggal 26 Oktotebr 2023, kami melaksanakan ruang kolaborasi yang kedua,
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan analisa nya secara
bergiliran, lalu kelompok yang tidak sedang melakukan presentasi maka harus
memberikan tanggapan, saran ataupun pertanyaan. Saya merasa senang bisa berbagi
ilmu dan pengalaman dengan sesama rekan
CGP, saya banyak mendapat pemahaman baru mengenai materi yang sedang
dibahas. Setelah selesai melaksanakan ruang kolaborasi pada sesi presentasi,
lalu kami melakukan unggah tugas ruang kolaborasi di LMS, kelompok kami diberi nama kelpmpok 1 dengan anggota Saparuddin,
Nurul Hidayati dan Khlaik Maksum
Tugas kami masih berlanjut di kegiatan Demonstrasi
kontekstual, yaitu membuat Rencana Program Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi
dan mengunggahnya ke dalam LMS. Tak hanya itu, tugas lainnya adalah memberikan
kritik, saran dan tanggapan terkait RPP berdiferensiasi yang dibuat oleh rekan
CGP lainnya.
Beberapa hari berikutnya, yakni Rabu 31 Oktober 2023 kami bergabung dalam ruang elaborasi pemahaman
bersama instruktur Ibu ITA SARIPATI pada
pukul 13.00 sd 14.30 wita didampingi oleh
fasilitator Bapak Machmud,S.Pd.,M.M., serta pengajar praktik H. Sukirno,
S.Pd.,M.Pd, dan rekan CGP lainnya. Kegiatan yang dilakukan adalah
menyimak pemaparan instruktur, tanya jawab, dan memperdalam materi pembelajaran
berdiferensiasi. Adapun tugas selanjutnya tentang koneksi antar materi yaitu
mengaitkan materi modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dengan modul yang
sudah kami pelajari sebelumnya. Keterkaitan modul 2.1 pembelajaran
berdiferensiasi dengan modul 1.1 filosofi Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 nilai
dan peran guru penggerak, modul 1.3 visi guru penggerak, dan modul 1.4 budaya
positif.
Kegiatan terakhir adalah melakukan aksi nyata mengenai
merencanakan pembelajaran berdiferensiasi, walaupun tidak diunggah di LMS namun
nantinya akan dipantau langsung oleh Pengajar Praktik pada saat Pendampingan
Individu dilaksanakan.
2.
FEELING (Perasaan)
Saya merasa bersyukur dan bahagia mendapat ilmu dan
pengalaman baru. Pada modul 2.1 saya mendapat ilmu mengenai pembelajaran
berdiferensiasi yang awalnya saya merasa belum begitu memahaminya sampai pada
saat setelah saya mempelajarinya dan menerima penjelasan dari fasilitator dan
instruktur sehingga saya dapat memahaminya. Harapan saya dapat
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dan konsisten dalam
melaksanakannya. Saya memiliki semangat baru untuk menerapkan dan berbagi ilmu
dan pengalaman saya kepada rekan sejawat mengenai pembelajaran berdiferensiasi
di sekolah. Tentu saja bukan hal mudah dalam melakukan pembelajaran
berdiferensiasi, hal ini membutuhkan kolaborasi dan kreatifitas untuk merancang
pembelajaran. Segala sesuatu yang telah dipelajari kemudian dipraktikkan di
kelas secara berkelanjutan maka akan mudah untuk dilaksanakannya dan menjadi
terbiasa melakukannya.
3.
FINDING
(Pembelajaran)
Pembelajaran yang sangat berharga yang diperoleh dari
pembelajaran di modul 2.1 adalah tentang pembelajaran berdiferensiasi. Banyak
hal baru sebagai modal penting untuk menggali dan meningkatkan minat, bakat dan
potensi anak didik di kelas. Berikut beberapa hal mendasar dan penting dalam
penerapan pembelajaran berdiferensiasi:
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian
keputusan masuk akal yang dilakukan oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan
belajar murid. Keputusan masuk akal ini berlandaskan pada tujuan pembelajaran
yang didefinisikan secara jelas.
Guru harus mampu merespon kebutuhan belajar murid dengan
menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi, diantaranya: Diferensiasi konten, Diferensiasi proses, dan
Diferensiasi produk. Selain itu, guru juga harus mampu menciptakan lingkungan
belajar yang "mengundang" murid untuk belajar, manajemen kelas yang
efektif, dan penilaian yang berkelanjutan.Pada tahap awal, tugas guru adalah
melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid. Terdapat 3 (tiga) aspek dalam
memetakan kebutuhan belajar murid, diantaranya: (1) kesiapan belajar, (2) minat
belajar, dan (3) profil belajar murid
4.
FUTURE (Penerapan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar